Cerita Mesum Dewasa Pengantin Bodoh
USAI menikah di depan KUA, pengantin akan menikmati malam pertama dengan penuh bahagia. Tapi Haris, 28, dari Banjar (Kalsel) ini agaknya pengantin bodoh. Sehari setelah menikah dan belum diresepsikan, malah mati gantung diri. Malam pertama bagi kalangan pengantin justru berubah jadi malam terakhir di dunia.
Ternyata malam pertama tidak selalu membahagiakan praktisinya. Tinggal bagaimana proses pernikahan itu terjadi. Jika sama-sama cinta dan direstui orangtua, pernikahan itu pastilah bahagia. Tapi bandingkan dengan malam pertamanya pengantin hasil grebekan hansip, pasti kecewa luar biasa. Sebab belum tentu mitra kencan itu wanita yang dikasihi, bisa saja sekedar iseng. Masak hanya iseng kok dipaksa menjadi suami istri? Rugi bandar dong.
Apakah pengantin baru Haris – Wati, produk grebekan hansip? Tidak juga. Haris menikah dengan Wati atas dasar restu dan izin prinsip dari kedua belah besan. Ketika menjalani akad nikah di depan penghulu, sepertinya Haris ceria saja. Bahkan ketika membaca ijab kobul, nada suaranya semangat sekali. “Saya terima nikahnya Wati binti Dulhamid dengan maskawin seperangkat peralatan dan dibayar tunai……!”
Saksi pun lalu menjawab cepat: sah! Semua tertawa bahagia,terutama kedua saksi mempelai tersebut, karena berhasil lolos dari jeratan hukum. Sebab menjadi saksi itu berat, biasanya bila salah ngomong bisa naik status jadi tersangka. Tapi percayalah, belum atau sudah ada KPK, saksi perkawinan memang tidak pernah ada yang naik status jadi tersangka.
Ternyata senyum dikulum Haris di depan publik, hanya basa-basi belaka. Dia sebetulnya tidak sreg menikah dengan Wati. Masalahnya itu bulan pilihan sendiri, melainkan droping dari atas (orangtua). Sebelum menikahi Wati si Haris ini memang sudah pernah berumahtangga bahkan punya anak satu. Tapi karena bini Haris ini tak masuk kriteria orangtua, dipaksa untuk bercerai.
Setelah berpisah dengan istri, Haris dijodohkan dengan Wati yang sebetulnya sudah digadang-gadang sejak lama. Ee, pilihan orangtua belum sampai dideklarasikan, Haris ujas-ujus pacaran dengan cewek lain sampai terjadi “kecelakaan” ranjang. Ketimbang malu didesak pihak keluarga si wanita, terpaksa perkawinan itu dilaksanakan. Tapi pihak orangtua Haris tetap bersikukuh pada tokoh pilihannya.
Setelah bayi hasil kerjasama nirlaba itu lahir dan berusia setahun, kembali Haris dipaksa memenuhi harapan orangtuanya. Agaknya Haris ini tipe menteri dari parpol, lebih hurmat dan takut pada Ketum partai ketimbang pada presiden yang mengangkatnya jadi menteri. Maka meski harus bercerai dengan istri dan anaknya, dia tak bisa menolak dinikahkan dengan Wati.
Saat menikah dengan Wati memang tidak langsung dengan resepsi. Resepsi itu akan dibikin istimewa 4 hari lagi setelah akad nikah. Tapi sebelum acara walimahan berlangsung, ternyata Haris warga Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, ini pilih mati gantung diri. Di dekat mayat tergantung almarhum meninggalkan wasiat, yang intinya: “Minta maaf karena tidak bisa membahagiakan kedua orang tua beserta anaknya.”
Malam pertama malah jadi malam terakhir
from google |